Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

menulis perlu dipaksakan

 Ini  adalah pertemuan ke 8 bersama ibu Sri Sugiastuti, temanya adalah harus berani menulis.     Ibu Sugiastuti menyampaikan bahwa untuk menulis memang harus berani menerima tantangan, mau belajar, ikuti proses, pantang menyerah, kesempatan harus dimanfaatkan karena kesempatan tidk akan datang 2kali dan yang terpenting kita harus terus belajar untuk mengupdrate diri.     Kalau ada yang mengajak kolaborasi kita jangan menyerah tetapi kita harus mengikutinya untuk semangat menulis kita tetap berkobar dan kita bisa saling memotivasi untuk  tetap semangat menulis.  Berbagi itu indah , berbagi via daring kemudian kita mengajak menulis lanjutkan diberi panduannya. Punya komunitas menulis, menjalin silaturahmi dan menghargai karya tulisan teman.     Untuk mendapatkan pengetahuan kuncinya adalah belajar. Pengetahuan itulah yang ditulis, dikembangkan dan digunakan hingga mendalam. jadikanlah kekuatan pengetahuan  untuk menerangkan yang tidak diketahui. Untuk mnciptakan satu buku, Anda harus men

MENDOKUMENTASIKAN KEGIATAN MELALUI BLOG

    Hari ini merupakan pertemuan AISEI yang ke 7, bagiku ini adalah pertemuan ke Enam karena aku baru kenal dengan AISEI di pertemuan yang kedua yang membahas tentang Mulai menulis dengan 3 alinea.  Pembicara kali ini Pak Dedi Dwitagama banyak bercerita tentang pengalaman nya sebagai blogger.     Menulis sangat penting dalam hidup karena dengan menulis kita akan memberi legacy  dan kita telah memberi warisan berupa tulisan. jadi yang terpenting kita membuat tulisan di Blog, tentang pengorganisasian nya sangat tergantung pada pribadi masing-masing.Apakah kita akan mengelompokan berdasarkan tema atau heterogen.      Kalau kita sedang stuck atau tidak punya ide apapun untuk ditulis, maka jangan memaksakan diri untuk menulis, berhentilah sejenak dan bacalah tulisan orang lain, maka secara otomatis kita akan dapat ide, tulikan lah meskipun hanya dua alinea saja. apabila kita sudah membaca tetapi masih tidak punya ide maka berhentilah sejenak dari kegiatan menulis. Sebagai pendidik sebenarny